Senin, 28 Maret 2016

Maping Daerah Tujuan Wisata Danau Ranau


Berbicara masalah Objek Wisata kita selalu terpaku akan keindahan objek wisata baik didalam negeri seperti ; Bali, Jogyakarta, Lombok maupun diluar negeri seperti ; Singapore, Malaysia, Thailand sehingga kita memfokuskan diri untuk kesana dengan menabung uang yang tidak sedikit. Kita melupakan keindahan objek wisata di daerah sendiri yang sebetulnya tidak kalah jika dibandingkan dengan objek wisata didalam dan luar negeri.
Menjawab  pertanyaan mengenai destinasi wisata di Sumatera Selatan sulit mendapat jawaban yang tuntas, jika pertanyaan itu telah diperoleh melalui pemetaan wisata seperti;
  1. Berapa lama perjalanan
  2. Dimana tempat perhentian/ rest area setiap 2 jam perjalanan
  3. Objek wisata apa saja didaerah yang akan dituju dan daerah yang kita lalui
  4. Sarana Akomodasi
  5. Makanan, cindera mata sebagai Kenangan
  6. Masyarakat, Budaya daerah dan lain lain sebagainya.
Hal inilah yang akan dijalani oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bina Darma Palembang Program Studi Manajemen Perusahaan Konsentrasi Industri Pariwisata dan perhotelan terhadap ketertarikan untuk mengadakan kegiatan “Mengenal Daerah Wisata Sendiri”
Danau Ranau karena daerah ini memiliki objek wisata yang komplit seperti; Danau, Air terjun, Air panas, Pegunungan, Irigasi sawah, Kebun Teh, Tapak Sipahit Lidah dll, sayangnya informasi untuk menuju kesana informasinya masih minim.
Kegiatan ini akan sangat bermanfaat untuk mata kuliah seperti; Front Office, Housekeeping, Praktek Komunikasi, Tour and Travel sehingga hasil dari kunjungan ini, dapat dibuat paket wisata yang akan dijual ke travel agent maupun teman teman kuliah di Universitas Bina Darma. Sehingga nantinya kegiatan ini akan menjadi acuan “Wisata Pelajar” SMA, SMP dan SD di Sumatera Selatan. Juga akan melihat sarana Akomodasi adakah hotel yang layak, dapatkah rumah penduduk ditempati sebagai home stay, souvenir, makanan khas daerah. Disamping itu kegiatan ini berkaitan erat dengan mata kuliah Bahasa Inggris guna menghadapi persaingan di masyarakat Ekonomi Asean yang sudah dimulai di tahun ini.
Maksud dan tujuan kegiatan ini :
  1. Mengenal Daerah Wisata Sendiri
  2. Menimbulkan cinta kepada daerah wisata sendiri sehingga akan dilanjutkan ke daerah kabupaten lainnya.
  3. Menciptakan multiflier effect dari kegiatan Pariwisata yang dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian perdesaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan ekonomi kerakyatan.
  4. Memberikan wawasan, pengetahuan dan kesadaran pariwisata kepada masyarakat daerah wisata desa Pantai, Kotabatu, kec Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan sehingga dapat diciptakan Desa wisata nantinya.
http://blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/maping-daerah-tujuan-wisata-danau-ranau-2/
http://blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/wisata-desa-bandar-agung/

Minggu, 20 Maret 2016

Tercungkuk


Kedatangan kelaurga Eliza Green dari Amerika ini datang untuk yang ke-4 kalinya. Permainannya sama dengan yang sebelum-sebelumnya yaitu Banana Baot.  Kali ini ia bermain hanya berdua saja dan ditemani Fachrianyah sebagai penyelamat dan membantu saat Banana terbalik dan penumpangnya jatuh ke air. Akan tetapi rasa canggung duduk terlalu dekat dengan wisatawan yang bermain dan bertugas mengimbangi banana yang akan jatuh, makanya duduknya "tercungkuk" xix... xix... xix.... Yang penting dalam permainan ini senang dan gembira. Memang permainan banana boat ini membuat keluarga ini akan kembali ke Wisata Air Bebebk Aye.
Selamat menikmati permainannya.

Kamis, 10 Maret 2016

Gerhana Gagal Terlihat

Sejak subuh para warga dan wisatawan sudah memadati area Jembatan Ampera, yang sudah ditutup untuk kendaraan bermotor mulai pukul 00.00 WIB. Pagi itu semuanya sudah siap untuk menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana. Namun langit Palembang masih ditutupi mendung dan awan. Sayang memang, detik-detik matahari ditutupi bulan hanya terlihat sesekali dan diiringi oleh decak kagum warga sambil menyebut Allahu Akbar.
Semua warga Palembang dan wisatawan berduyun-duyun mendatangi Jembatan Ampera sebagai tempat pusat perhatian GMT. Sangat strategis memang untuk menyaksikan GMT tersebut.
Tepat pukul 07.20, saat perkiraan bulan menutup matahari secara sempurna atau GMT pun tiba, semua mata tertuju ke langit. Namun awan hitam tak mau enyah. Hingga GMT berakhir, tak ada yang terlihat sama sekali. Padahal dari BMKG cuaca di tempat itu tak masalah. Cuma ada selentingan dari warga bahwa akan terhalang awan hitam yang mengepul berasal dari pabrik. Terlihat juga memang tumpukan awan hitam searah dengan asap yang keluar dari cerobong pabrik atau uap air hasil steem pabrik yang menguap ke udara. Palembang pun gagal menyaksikan gerhana matahari total, semua pulang dengan kecewa, terlebih para pendatang dari mancanegara.


http://blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/gerhana-gagal-terlihat/