Kamis, 24 Desember 2015

Pelajar India




Pertukaran mahasiswa antara Indonesia dan India sudah mulai terjalin baik pelajar/mahasiswa Indonesia ke Indian ataupun sebaliknya. Program tersebut telah dilaksanakan baik ditingkat perguruan tinggi ataupun di tinggat sekolah menengah. Dari rangakaian kegiatan berlangsung selain mereka tugasnya belajar juga akan mengenal masing-masing budaya yang ada di negara tempat mereka belajar. Selain itu ada juga yang menyempatkan waktu untuk berekreasi sebagai cara menghilangkan rasa jenu atau penat disela-sela aktifitas kewajiban mereka. Salah satu tujuannnya adalah di Wisata Air Bebek Aye seperti yang dilakukan oleh para pelajar yang berasal dari India. Mereka menyempatkan untuk berwisata dan bermain serta dapat mengenal keadaan lingkungan di danau OPI. Sambil menggunakan permainan bebek-bebekan mereka bersenda gurau dan menikmasi suasana danau OPI. Nampak keceriaan mereka menikmati permainan yang ada dan saat itulah mereka merasa senang.
Selamat datang di Wisata Air Bebebk Aye, semoga tugas belajarnya sukses dan wisatanya menyenangkan. Mudah-mudahan dapat kembali lagi di Wisata Air Bebebk Aye, terima kasih atas kunjungannya.
http://blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/pelajar-india/

Kamis, 08 Oktober 2015

Pembekalan Kepariwisataan bagi pengelola Desa Wisata


Pariwista seringkali depersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suaru negara, tanpa terkecuali di Indonesia. Namun demikian pada kenyataannya, pariwisata memiliki spektrum fndamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu Negara, diantaranya adalah sebagai alat persatuan dan kesatuan bangsa, penghapusan kemiskinan  (povety alleviation), pembangunan berkesinambungan (sustainable development) dan peningkatan ekonomi dan industri.
Salah satu wisata tematik yang bernuansa alami dan sudah dilirik oleh para wisatawan adalah wisata pedesaan. Saat ini wisata pedesaan dengan segala potensi dan kearifan lokalnya, didorong untuk maju berkembang sebagai destinasi baru kepariwisataan Indonesia.
Adapun konsep pengembangan wisata yang berbasis desa didasarkan pada keterlibatan sumber daya lokal, alam, manusia, maupun kelembagaan masyarakat.
Pengelolaan wisata pedesaan dengan menerapkan sistem menajemen yang profesional, baik dari sudut pelayanan, maupun pengelolaan tidak hanya akan membawa kepuasan bagi wisatawan, tetapi juga tumbuhnya ekonomi di pedesaan tersebut dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan acara ini sebagai narasumber diantaranya Pak Doto Yogantoro, Pak Zulkifli Harahap, dan Pak Renalmon. Khusus Pak Doto Yogantoro, beliau adalah yang ke-2 kalinya bertemu dengan LKM Danau OPI. Dua tahun yang lalu beliau datang ke LKM Danau OPI sebagai tim penilai dari Kementrian Pariwisata untuk lomba Desa Wisata saat itu LKM Danau OPI sudah termasuk nominasi 17 besar dari 330 Desa Wisata yang ada di Indonesia. Terima kasih bapak yang telah memberikan pencerahan dan membagi ilmunya kepada LKM Danau OPI.

http://blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/pembekalan-kepariwisataan-bagi-pengelola-desa-wisata/

Selasa, 29 September 2015

Konferensi Nasional Tata Kelola Destinasi Pariwisata

Untuk memberikan penguatan bagi para stakeholder pengelola tempat wisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Konferensi Nasional Destination Management Organization (DMO) 2015 di Magelang 29-30 September. 
Kampanye Sadar Wisata merupakan terciptanya suatu kondisi kepariwisataan Indonesia yang ideal di tengah-tengah masyarakat melalui penerapan unsur-unsur Sapta Pesona secara konsekuen dan konsisten.
Tema konfrensi kali ini adalah Memperkuat Tata Kelola Destinasi Parwisata Melalui Skenario 2 Secara Menyeluruh dan Total. Melalui Konfrensi ini menjadi momentum meningkat sinergi seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan, dalam rangka merealisasi program peningkatan kapasitas bagi para stakeholder DMO.
Konfrensi ini diadakan di Magelang, yang memiliki salah satu cluster DMO, Kawasan Borobudur. Pembangunan kepariwisataan Borobudur dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal telah dipilih 10 desa terlebih dahulu agar pengelolaan dapat dilakukan dengan lebih fokus. Walaupun demikian, manfaat positif yang dihasilkan dari setiap program harus juga memperhatikan desa lain yang tidak masuk dalam cakupan awal wilayah pengelolaan DMO Borobudur. 
Pada acara dimaksud LKM Danau OPI mendapat kesempatan untuk mengikuti acara tersebut sebagai perwakilan DMO kota Palembang yang akan terbentuk untuk mendukung program Pariwisata.


Jumat, 18 September 2015

Stakeholder Meeting Destination Management Organization





Bagaimana membangun kerja sama lintas sektor yang efektif dalam konteks tata kelola pembangunan kewilayahan tetap menjadi salah satu sentral perhatian  dari berbagai institusi nasional dan daerah. Permasalahan klasik seperti tumpang-tindih kebijakan, disparitas-, salah sasaran pembangunan menjadi alasan kuat dari urgensi pemanfaatan pola koordinasi yang lebih inovatif dan efektif. Salah satu upaya Pusat, khususnya dibawah Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata untuk melakukan terobosan  dalam konteks tata kelola kawasan destinasi adalah melalui Program Destination Management Organization (DMO).

Saat ini Program Destination Management Organization (DMO) yang dirintis oleh Kemenpar sejak 2011 telah memiliki 25 kawasan binaan yang tersebar dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Raja Ampat).  Dalam perjalanannya, terjadi transformasi dan peningkatan (scalling up) kelembagaan dari pemberdayaan Kelompok Kerja Lokal (KKLP) yang juga dikenal dengan Local Working Group (LWG) ke dalam bentuk Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP). Sesungguhnya keberadaan FTKP merupakan salah satu indikator penguatan kapasitas kelembagaan untuk tata kelola pariwisata yang berkelanjutan di kawasan destinasi. Oleh sebab itu, dukungan terhadap inisiasi pembentukan dan keberlanjutan FTKP perlu mendapat perhatian khusus, ungkap bapak Ing. Benjamin Abdurahman Direktur Eksekutif LEKAD.
Pendekatan DMO merupakan salah satu bentuk aplikatif dalam membangun kawasan destinasi dengan karaketristik collaborative governance. Melihat trend positive pemanfaatan pola Tata Kelola seperti pada berbagai kawasan DMO ini, maka sudah selayaknya aplikasi pola jejaring (kerjasama) lintas pelaku dan antardaerah menjadi komponen integral dari konsep tata kelola pembangunan daerah di Indonesia, ungkap Torang Nasution selaku kabid Tata Kelola Destinasi Pariwisata Prioritas yang membidangi sekretariat Program DMO.
Sebagai contoh pelayanan kepada wisatawan, bagaimana cara memberikan pelayanan terhadap tamu dari suatu hotel dapat menunjukan citra buruk terhadap wisatawan yang melancong jika tidak diberi pelayanan baik. Terlebih jika tamunya mengeluh terhadap fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Harusnya bila perlu pihak hotel lebih perhatian dengan cara meminta GM-nya yang langsung cek kesiapan kamar. Untuk itu perlu diperhatikan dari hal yang sekecil apapun terhadap yang menyangkut pelayanan hotel terhadap tamunya, tutur Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc. dari Pusat Pengembangan Kepariwisataan (P-P2Par) sebagai narasumber kegiatan ini.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wilayah Sumatera Selatan dan panitia pelaksana dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang dengan jumlah peserta 60 orang dari berbagai unsur terkait kepariwisataan kota Palembang.  
 

Kamis, 17 September 2015

Google street view & Google maps

Wisata Air Bebek Aye dapat ditelusuri lewat google street view & Google maps.
Menuju Wisata Air Bebek Aye dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas google street atau menggunakan google/maps.

Selasa, 25 Agustus 2015

Bimtek Pengembangan Sistem Sadar Wisata



Pengembangan sadar wisata dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia menurut UU no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan :
- Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mungunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waitu sementara.
- Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang diseeiakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Selasa, 02 Juni 2015

Kunjungan untuk ke-2 kalinya

Eliza Green, Jessica, Dwi Aktariana dan Chaza pengunjung yang datang dan menikmati permainan di Wisata Air Bebek Aye. Kedatangannya bukan yang pertama tetapi untuk yang kesekian kalinya. Seperti biasa dia selalu mengajak temannya yang berasal dari negara paman Syam (Amerika). Saat seperti ini adalah rangkaian dari liburan dan persiapan untuk Eliza Green's Farewell Party karena harus pergi ke Amerika Serikat untu kuliah disana,  ungkap Dwi. Sebelumnnya pada waktu tahun lalu tepatnya tanggal 16 Maret 2014 yang lalu mereka juga bermain ke Wisata Air Bebek Aye dan juga mengajak teman-temannya yang berasal dari Amerika juga. Selamat menikmati liburan dan semoga sukses melanjutkan studinya.